Oleh: Retno Kuncorowati, Santri IRo Cirebon

Sahabat IRo Society di SMK Gondanglegi(Retno K.)
Cerita ini bermula dari berita di WAG IRo bahwa santri IRo dari Tanah Laut (Kalsel), pasangan harmonis Bu Aprilia dan Pak Warih akan mengantarkan putrinya si cantik Humaira untuk bersekolah di SMK MUTU Gondanglegi. Bu April woro-woro di grup route perjalanannya dari bandara Ahmad Yani Semarang menuju kota asalnya yang juga kota asal Pak Warih yaitu Wonosobo. Peluang mencari kesempatan untuk dapat bertemu sahabat IRo memang luar biasa. Ketika ada dua IRotizen bertemu, beritanya akan menyebar melalui WAG dan aroma kegembiraan menebar pada setiap IRotizen,…… haa, semua bergembira. Saya termasuk yang langsung merencanakan untuk dapat bertemu Bu April dan keluarga. Bu April mengunjungi beberapa familinya di Jawa dan rencana tanggal 11-15 Juli akan berada di Gondanglegi untuk mempersiapkan keperluan Maira yang akan kost di dekat kamous SMK MUTU.
Dari sejak landing di bandara Ahmad Yani Semarang tanggal 4 Juli 2024, Bu April dalam perjalanan ke Wonosobo telah bertemu dengan Bu Endang Supriyati (Pekalongan), Bu Indah (Temanggung), Bu Susiyati dan Bu Rukiyati (Yogyakarta). Bu Heriyanti yang ketinggalan sepur, karena ada di Yogya tetapi belum sempat bertemu, sengaja nyegat Bu April dan dapat bertemu di stasiun Tugu, pada tanggal 11 Juli 2024 sesaat sebelum Bu April berangkat ke Malang. Alhamdulillah.
Saya berada di Yogya saat liburan tutup tahun pelajaran, menemani cucu yang sedang liburan. Rencana untuk bertemu Bu April di Malang, saya sampaikan ke anak saya, saya minta ijin akan ke Malang. Hari itu Kamis 11 Juli 2024 saya berangkat ke Malang menumpang kereta Malioboro Ekspres dengan jadwal keberangkatan dari stasiun Tugu pukul 09.31. Mendekati akhir liburan tutup tahun pelajaran, stasiun Tugu padat dan ramai sekali. Untuk memasuki kereta juga harus mengantri. Saya segera menuju pintu masuk gerbong premium 2 dengan setengah berdesakan. Sambil menunggu dapat menuju kursi saya nomor 7D, saya melihat sekitar. Bagasi atas sudah penuh barang. Tetiba saya melihat seorang bapak yang sedang repot menata bawaan yang cukuo banyak, dia mengenakan kaos yang bertuliskan ‘Rabies’. Hah, serem amat. Setelah saya perhatikan, saya mendadak ingat wajah bapak yang familier untuk saya di zoom IRo, yaitu dr. Warih dari Tanah Laut. Seakan ada energi keberanian yang mendorong saya untuk bertanya: “Apakah ini Pak Warih?”. Bapak tersebut juga sepertinya sangat terkejut, dan tetiba berkata : “Mah Bu Retno, mah. “. Masya Allah, ternyata betul beliau adalah Pak Warih yang saat itu bersama Bu Aprilia dan putrinya Humaira. Wah, heboh suasana saat itu, Bu April yang sedang naik ke kursi untuk menaikkan barang, langsung turun dan memeluk saya. Saya melihat orang sekitar saya berdiri menjadi terganggu karena saya berhenti melangkah dan membuat macet. Maka dengan cepat saya menuju tempat duduk saya yang agak jauh dengan keluarga Bu April. Setelah kereta mulai berjalan, saya menuju ke tempat duduk Bu April, yang ternyata satu kursi yang sudah dipesan kosong karena satu putrinya tidak jadi ikut ke Malang, karena dia memilih mengunjungi tantenya di Solo. Akhirnya saya berpindah duduk, bersebelahan dengan Maira. Sebuah kebetulan yang Allah rencanakan untuk kami dapat lebih banyak berbincang selama perjalanan dari Yogya menuju Malang. Bu April dan keluarga turun di stasiun Keoanjen yang tidak terlalu jauh dari tujuannya yatu Gondanglegi. Saya menjutkan perjalanan dan turun di stasiun Malang Kota Baru.
Saya mengabarkam ke Mbak Silvi bahwa saya akan bersama dengan Bu April berkunjung ke SMK MUTU Gondanglegi pada hari Sabtu 13 Juli 2024. Mbak Silvi menginfokan bahwa hari itu akan ada kunjungan dari sekolah-sekolah Al Amin Paciran, bersama Ketua Yayasan yaitu dr. Izzuki. Masya Allah…… berarti kami akan bertemu Bu Izzxuki hari itu. Saya pesan ke Bu Silvi dan Bu April untuk tidak memberi info bahwa kami juga ke SMKM MUTU pada waktu yang sama. Haa, ingin membikin surprise.

Didepan Gedung Titanium Building(Retno K.)
Hari Sabtu 11 Juli 2024, saya diantar kakak menjemput Bu April dan Pak Warih di kost Maira. Maira pagi itu pukul 07.15 harus sudah berada di sekolah untuk persiapan MPLS. Pemilik rumah kost Maira adalah Pak Alip, guru SMKM MUTU. Kebetulan pagi itu Pak Alip bersama isteri datamg ke rumah kostnya (beliau bertinggal di tempat lain). Ketika saya sampaikan bahwa kami juga santri Prof. Imsm seperti halnya Pak Munali dan Bu Silvi. Pak Alip menyampaikan bahwa uwi yang diposting Prof.Iman adalah hadiah dari Pak Alip. Menurut Pak Alip sekarang sudah sangat jarang tanaman uwi semacam itu.
Di SMKM MUTU Gondanglegi kami diterima oleh Bu Silvi di gedung Samsung lantai 2, yaitu lab perkantoran, ruangan kantor Bu Silvi sebagai Ka Prodi Perkantoran. Saya tidak dapat menahan rasa haru, bertemu lagi dengan Bu Silvi di tempat yang sama untuk yang kedua kali. Pertemuan pertama adalah pada bulan Juni 2023 bersama teman-teman SMA seangkatan ketika kami akan mengunjungi Masjid Tiban yang tidak terlalu jauh dari Gondanglegi. Saya kagum menyaksikan kemegahan gedung Samsung yang letaknya bersebelahan dengan Titanium Building, gedung sekolah berlantai tujuh yang sangat megah dan ‘Jepang banget’. Bangunan Samsung Tech Institute ini berlantai lima, dan difungsikan sebagai lab untuk beberapa program studi. Kami diajak Bu Silvi mengunjungi lab Tata Boga sekaligus cafe, untuk memesan minuman di lantai satu. Waktu menunjukkan pukul 8.50 ketika Bu Silvi mengajak kami naik ke lantai tiga, lab IT, karena Bu Izzuki beserta rombongan dijadwalkan datang pukul 09.00 dan akan diterima di lantai tiga.

Gedung Samsu
Pukul 9 lebih Bu Izzuki, Bu Elisatin dan beberapa guru menyampai di depan Titanium Building disambut Pak Munali yang kemudian membawa rombongan ke gedung Samsung lantai tiga. Kegembiraan berikutnya pagi itu, bertemu Bu Izzuki dan Bu Elisatin yang nampak terkejut melihat saya, Bu April, dan Pak Warih di jajaran penerima tamu. Haa….. Kami saling berpelukan dengan rasa bahagia, haru, dan bersyukur dapat bertemu kembali dengan sahabat IRo.
Rombongan guru-guru Yayasan Al Amin yang berjumlah sekitar 30 orang diterima secara resmi di ruangan. Pak Munali selaku Kepala Sekolah dan Pak Ahmad selaku Wakil Bidang Humas memaparkan secara rinci tentang bagaimana SMKM MUTU merangkak mencapai kesuksesa yang sekarang ini. Saya menyimak dengan serius, dan sangat kagum dengan analisa serta langkah-langkah yang diambil dem kemajuan sekolah. Ketika Pak Ahmad menyampaikan bahwa selain rombongan guru-guru dari Paciran, pertemuan ini juga dihadiri oleh tamu dari Cirebon dan Tanah Laut Kalsel. Saat disebut nama saya, ibu guru dari Paciran yang duduk di sebelah kiri saya langsung berkomentar, bahwa beliau sangat gembira dan bahagia sekali dapat bertemu langsung dengan yang sudah sering dijumpai di zoom, yaitu saya dan Pak Munali. Bu Istiqomah namanya, sudah masuk ke WAG IRo, tetapi tidak satu grup dengan saya. Rupanya hari itu Allah telah melimpah ruahkan kegembiraan kepada setiap yang hadir di pertemuan itu. Ketika saya sedang asyik mengikuti pemaparan Pak Ahmad, kami dikejutkan dengan kehadiran Bu Nurkhafidloh santri IRo dari Kediri, yang memang merencanakan akan menemui kami di SMKM Gondanglegi. Kami saling berpelukan, dan saya merasakan guncangan tubuh Bu Nur karena tidak dapat menahan tangis gembira, haru, dan sedih. Suaminya yaitu Pak Tohir almarhum, kurang dari dua bulan lalu telah berpulang ke rahmatullah diakhir masa tugasnya sebagai Kepala Sekolah. Innalillahi wainna ilaihi rojiun.

Gedung Samsung Tech Institute
Tepat ketika waktu dzuhur tiba, pertemuan berakhir dan dilanjutkan dengan berkeliling komplek Titanium Building yang berlantai tujuh. Saya memutuskan untuk tidak ikut berkeliling, oleh karenanya saya langsung berpamit kepada semua. Ketika turun dari lantai tiga gedung Samsung, santri IRo yang saat itu ada yaitu Pak Munali, Bu Silvi, Bu Izzuli, Bu Aprilia, Pak Warih, Bu Elisatin, Bu Miftahul Jannah, Bu Nurkhafidloh, dan saya, sempat berpoto di depan gedung Samsung. Meskipun saya sudah berpamitan, rasanya berat harus berpisah saat itu dengan para IRotizen. Ditambah lagi Pak Munali menawarkan untuk melihat buku saya yang sudah dipajang di peroustakaan sekolah yang sangat keren, di lantai dua Titanium Building. Pelanggaran, ucap Pak Munali jika saya tidak mampir ke perpustakaan. Akhirnya saya mengikuti rombongan ke perpustakaan yang….. keren, nyaman, dan artistik seoerti layaknya perpustakaan universitas. Seyelah itu saya benar-benar berpamit menuju parkiran mobil. Ternyata sampai di bawah, Bu April menyampaikan bahwa Bu Windu Wulandari, santri IRo dari Malang sudah menyampai di halaman parkir. Masya Allah, nikmat apa lagi yang engkau dustakan. Saya dapat bertemu dengan satu lagi sahabat IRo, yang satu grup dengan saya bersama delapan santriwati lain untyk penulisan buku ICHIRO. Kami saling berpelukan, saya merasakan ada cairan hangat yang menetes di pipi. Sekaligus saya berpamit, dan hal ini membuat Bu Windu nampak kecewa dan bengong, karena dia berencana akan mengajak kami mengunjungi cafenya. Hiks, maafkan saya Bu Windu, semoga suatu saat nanti saya dapat bertemu ibu lagi dan berkunjung ke cafe ibu. Saya kuatkan hati berpamitan untuk kesekian kali kepada semua sahabat IRo yang masih akan melanjutkan berkeliling di kompleks Titanium Building yang megah. Mungkin saya adalah orang pertama yang ‘ceck out’ hari itu dari SMKM MUTU dengan harapan semoga suatu saat dapat berkunjung kembali untuk belajar. Terima kasih yang tiada terhingga kepada sensei, Prof. Imam Robandi yang telah mempersaudarakan kami dalam wadah indah IRo-Society.
Sayonara Titanium Building Gondanglegi.
Ditulis di dalam kereta Majapahit, oleh bunda Retno K
Ahad 14 Juli 2024
Mantapp sekalii
Terimakasih bunda Endang dan Bu dan Retno
Masya Allah luar biasa bahagia berjumpa sahabat IRo-Society di Gondanglegi. Terima kasih Bu sudah berbagi cerita.
MasyaAllah, hari ini, Selasa, 23 Juli 2024 Kota Balikpapan menunjukkan pukul 00.36 WITA. Saya baru saja membaca tulisan keren Bunda Retno, Suatu Hari di Gondanglegi. Saya terharu bahagia, betapa indah pertemuan silahturahmi sahabat IRo-Society yang sedang berada di SMKM Gondanglegi. Terima kasih Bunda Retno, Bu Endang Supriyati telah berbagi cerita indah. Semoga suatu hari nanti saya dapat berjumpa Bunda Retno, Bu Endang Supriyati, Mbak Izzuki, Mbak Silvi, Bapak Munali, Bu April, Bapak Warih, Bu Elisatin, Bu Nurkhofidhloh, Ibu Istiqomah, dan Bapak ibu sahabat IRo-Society di seluruh Indonesia serta dapat mengunjungi SMKM Gondanglegi yang elegan dan menghegemoni siapapun yang berkunjung.