
Endang Supriyati, kota Pekalongan
Pesanggrahan Menumbing berlokasi di Bukit Menumbing, Kabupaten Bangka Barat, dengan ibukota Muntok Kepulauan Bangka Belitung. Berada pada ketinggian 500 mdpl, sehingga udara sejuk akan terasa. Berkendara dari Pangkalpinang selama 2,5 jam perjalanan, kami menempuh jarak sekitar 135 km. Sampai di pintu masuk menuju puncak Menumbing kami harus ambil tiket dan menunggu antrian untuk dapat masuk.

Akses menuju kawasan Pesanggrahan Menumbing, kita akan melalui jalan berkelok-kelok menaik sekitar 15 menit dari pintu masuk. dekat sebenarnya berkendara selama 15 menit, tetapi pengunjung tidak dapat seenaknya asal naik saja. Karena akses jalan hanya dapat dilalui satu kendaraan saja secara bergantian, mobil tidak dapat berpapasan ditengah pendakian, jalan sempit serta kanan kiri jalan adalah jurang. Sehingga setiap kendaraan harus menunggu rombongan beberapa mobil, baru diperkenankan baik menaik ataupun menurun.

Karena alamnya masih sangat asri, hutan kanan kiri di tebing jalan masih sangat rimbun, sehingga sepanjang perjalanan akan kita dengarkan kicau burung berbagai suara. walaupun matahari bersinarbersinar terang tetap terasa sejuk, karena pepohonan dikiri kanan jalan rimbun. Dibalik rimbunnya pepohonan nun jauh disana akan tampak Selat Bangka, juga Danau Kaolin dengan airnya yang berwarna hijau tosca ke biru-biruan. Sangat indah. Setelah sampai di puncak kita akan ketemu dengan Gerbang Hitam artinya kita sudah sampai di puncak Bukit Menumbing, lokasi Pesanggrahan.

Lokasi Pesanggrahan jauh dari keramaian tempatnya sepi, jika tidak ada tulisan Selamat Datang di Menumbing, pengunjung tidak akan menyangka kalau di puncak ada Pesanggrahan. Untuk dapat mencapai puncak kita harus sabar menunggu sampai rombongan dari puncak turun, kemudian ada isyarat dari petugas bahwa kita sudah boleh menaik. Sebaliknya juga pada saat kita akan menuruni Bukit, harus mentaati aturan petugas, jika tidak ingin bermasalah. Kecuali sepeda motor, seringkali tidak menunggu antrian karena kalau berpapasan dapat berhenti sejenak kemudian menepi.

Dari informasi serta cerita warga, bahwa Pesanggrahan ini awalnya dibangun oleh Perusahaan Timah kolonial Belanda sebagai tempat peristirahatan. karena tempatnya sepi dengan pemandangan yang sangat indah. Walau akhirnya sempat juga menjadi tempat pengasingan para pejuang Kemerdekaan kala itu. Para pejuang itu antara lain bung Karno, bung Hatta, Sutan Syahrir, Agus Salim yang pernah diasingkan di Muntok, ya Pesanggrahan Menumbing ini. Tempatnya memang sepi berada di ketinggian, akses jalan susah dijangkau, hanya ada satu akses jalan yang dapat dilalui lewat darat.

Di Pesanggrahan Menumbing banyak peninggalan sejarah yang dapat kita saksikan, tertata dengan rapi dan bersih. Serta semua benda ada kartu peringatan dan larangan. misalnya diruangan rapat diatas meja tertulis, Tidak boleh duduk dikursi Juga tergantung foto-foto para pejuang kemerdekaan yang pernah diasingkan disini. ada mobil kuno dengan plat No. BN 10. dipan sebagai tempat tidur bung Karno, almari, meja hias dikamar dll.

Bangunan terdiri dari dua lantai terawat dengan bersih dan baik, buktinya semua barang peninggalan sejarah masih terlihat kokoh dan kuat. Untuk memasuki ruang-ruang yang ada di Pesanggrahan kita harus menitipkan alas kaki kepada petugas, sehingga semua pengunjung yang masuk tidak beralas kaki. Atap bangunan berupa dak seperti landasan Helikopter, konon katanya sebagai tempat berjemur bagi penghuninya sambil menikmati pemandangan disekeliling. Di atap bamgunan ini tersedia alas kaki berupa sandal hotel, karena memang lantai sangat panas apalagi jika matahari bersinar cerah. dilokasi ini kita dapat memandang keindahan alam ciptaanNYA, juga melihat kota Muntok dari ketinggihan.


Wow bu Endang sudah sampai pesanggrahan Menumbing, menyelami sejarah dan pahlawan kemerdekaan yang sangat terkenal. Mantap, Bu. Btw, sedikit saran. Kalau menulis kata depan tidak boleh disambung dengan kata berikutnya. Contoh di puncak, di kursi. Kata sehingga dan antara lain tidak boleh ditempatkan di awal kalimat.
Kerren, terimakasih Bu Endang telah dibawa ke
Penumbing.
Perasaan baru kemarin, udah 7 th aja…
Mantap bude
Betul bangeet.
jangan lupa ya bu kalo ke bangka belitung mampir ke Adena, otlet Ketam Isi oleh² Khas belitung milik keluarga kami
Aamiin. Insya Allah