Endang Supriyati
Pembelajar dari Kota Pekalongan
Ternyata kenamgan liburan ini sudah 6 tahun yang lalu, serasa baru kemarin kami lakukan perjalanan itu. Bulan Juli tahun 2017 kami tapakkan kaki di Bandara Hanandjoeddin Tanjungpandan Belitung mengunjungi anak-anak yang bertinggal di luar pulau .Mbak Kiki bertinggal di Pangkalpinang Pulau Bangka karena pekerjaannya dan dik Arum di Tanjung Pandan Pulau Belitung. Perjalanan itu tidak pernah kami duga sebelumnya walaupun, sudah kami rencanakan. Ternyata pada saat anak-anak pulang mudik sudah menyiapkan dua tiket untuk kami berdua orang tuanya, agar dapat mengikuti mereka kembali ke tempat mereka bekerja. Awal mula hanya bincang-bincang biasa saja ternyata serius dan tiket sudah disiapkan. Kamipun terbang dari bandara Ahmad Yani Semarang ke Jakarta. Kemudian bersama dek Arum kami melanjutkan pernerbangan menuju bandara Hanandjoeddin Tanjungpandan Belitung. Mbak Kiki melanjutkan penerbangan ke Bandara Depati Amir Pangkalpinang pulau Bangka. Pada saat naik pesawat perasaan nervus selalu muncul, apalagi saat melihat pesawat berseliweran naik turun dibandara tambah semakin deg-degan .
.Dari Semarang dua koper besar masuk bagasi tujuan Tanjung Pandan. Kami terbang kurang lebih 1 jam 5 menit sampailah di bandara Hanandjoeddin Tanjungpandan. Ternyata dalam penerbangan ini hanya satu koper yang terangkut dan turun bersama kami. Tetapi anehnya ada koper tanpa pemilik ikut turun bersama kami. Koper kami masih tertinggal dan akan diterbangkan 30 menit kemudian. Sempat sedikit was-was seandainya koper tidak terangkut dalam penerbangan berikutnya, harus menunggu esok hari. Sudah terpikir harus mencari baju ganti karena dalam koper itu, tersimpan pakaian ganti selama satu minggu. Tetapi berdasarkan penjelasan dari petugas bandara, bahwa 30 menit lagi pesawat dari Jakarta akan mendarat. Semoga koper itu terbawa dalam penerbangan, tetapi jika tidak maka kami harus menunggu esok. Kami putuskan menunggu saja di bandara demi koper yang tertinggal,waktu 30 menit tidak terlalu lama, dibanding harus menunggu besok hari.
Sambil menunggu bagasi kami berswa foto dengan background I’m in Belitung. Sebagai kenangan menginjakkan kaki pertama kalinya dibumi Allah SWT yang lain diluar pulau. Benar sekali apa yang seringkali Prof Imam Robandi sampaikan menulis jika sudah terlewat event-nya maka harus mengingat-ingat kembali. Peristiwa itu adalah pelajaran hidup yang sangat berharga. Maka tulislah apa yang kamu rasakan. Tulislah apa yang kamu lihat. Tulislah apa yang kamu alami. Maka peristiwa itu akan menjadi kenangan yang dapat ditinggalkan.
Pekalongan, 10 Desember 2023.
Bu Endang rajin bgt posying ya
Saya dah.lupa punya web
Mantap, terima kasih Bu Endang yang sudah berbagi cerita untuk kami. Sehat selalu Bu
Tulisan keren, saya baru saja membacanya.Terima kasih Bu Endang, telah berbagi cerita dari daerah Laskar Pelangi, Belitong.
Meski cerita lama tapi indah menawan. Belitung pantainya sangat eksotik.
Terima kasih, Ustadz Nurwiyoto sudah mampir